Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Menjadi Fokus Pemerintah Lutim

BERITALUTIM.COM – Untuk mencapai tujuan penurunan prevalensi stunting, Pemerintah Kabupaten Lutim melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) telah menggelar audit kasus stunting di wilayah tersebut pada Tahun 2023. Audit ini dilaksanakan di Puskesmas Mangkutana pada Sabtu (15/07/2023).

Kepala Bidang Keluarga Berencana DPPKB Lutim, Suliati didampingi oleh Koordinator Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Lutim, Hajar menjelaskan tujuan dari audit ini adalah untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting, sehingga langkah-langkah pencegahan dapat dilakukan sesegera mungkin.

“Audit kasus stunting ini melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah identifikasi dan seleksi kasus stunting, yang telah dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2023 di Aula Kantor DPPKB. Dari hasil identifikasi dan seleksi, kasus yang akan diaudit mencakup calon pengantin, ibu hamil, dan anak bayi berusia dua tahun (baduta) yang mengalami stunting,” ungkapnya.

“Setelah dilakukan identifikasi dan seleksi, tahap kedua adalah kunjungan langsung ke lapangan atau audit langsung oleh Tim Pakar Stunting, yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi klinik, dan dokter spesialis kandungan. Tahap ini dilaksanakan pada hari itu juga, dengan tujuan untuk mengetahui penyebab kasus stunting sehingga langkah-langkah pencegahan dapat dilakukan sesegera mungkin,” tambah Suliati.

Ia ku uha berharap pemikiran dan rencana tindak lanjut yang disusun oleh para pakar dalam kertas kerja audit ini akan memiliki dampak yang signifikan terhadap penurunan kasus stunting di Kabupaten Luwu Timur.

Selain itu, kata Suliati, rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan, seperti intervensi spesifik dan intervensi sensitif, juga diharapkan dapat diberikan.

Hasil akhir dari Audit Kasus Stunting di 11 Kecamatan menunjukkan bahwa terdapat 1 kasus di Kecamatan Wasuponda, 7 kasus di Kecamatan Towuti, 4 kasus di Kecamatan Nuha, 7 kasus di Kecamatan Wotu, 8 kasus di Kecamatan Burau, 4 kasus di Kecamatan Angkona, 3 kasus di Kecamatan Tomoni, 1 kasus di Kecamatan Kalaena, 3 kasus di Kecamatan Tomoni Timur, serta 5 kasus di Kecamatan Mangkutana dan 5 kasus di Kecamatan Malili.

Kegiatan Audit Kasus Stunting ini dihadiri oleh Wa Ode Ferliani, selaku Kepala Puskesmas Mangkutana, tenaga nutrisionis Puskesmas Mangkutana, staf Dinas PPKB, TP PKK Kecamatan Mangkutana, serta tenaga penyuluh lapangan (PKB) atau petugas lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Mangkutana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini