OPINI: Tantangan Kontraktor Tambang Dimasa Pandemi Covid-19
Oleh Hanifah Adellah (Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang)
BERITALUTIM.com, OPINI- Tepat pada tanggal 2 maret 2020, Pemerintah Indonesia mengumumkan adanya 2 pasien yang terkonfirmasi dan terjangkit Corona virus 2019 atau yang sering disingkat COVID-19.
Hingga saat ini, tercatat jumlah pasien Covid-19 di Indonesia per 21 Juli mencapai angka 89.869 kasus, dimana dari jumlah tersebut sebanyak 48.466 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 4.320 dinyatakan meninggal dunia.
Covid-19 yang kian mewabah di negeri tercinta sejak beberapa bulan terakhir hingga saat ini memperlihatkan dampak yang sangat signifikan dan saling berkaitan mengingat wabah Covid-19 yang menyerang hampir secara global.
Tak lepas dari itu, semua kalangan pun turut merasakan imbas dari pandemi yang berkepanjangan ini, kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah, pengusaha, hingga pekerja kecil-kecilan pun turut merasakan dampak ekonomi akibat pandemi ini.
Khusus di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, PT.Vale sebagai salah satu perusahaan terbesar di Kabupaten berjuluk Bumi Batara Guru ini (Luwu Timur) pun turut merasakan imbas dari wabah ini dimana hampir secara keseluruhan kontraktor pendukung PT Vale dalam mengelola hasil bumi yakni Nikel.
Dengan adanya pandemi yang berkepanjangan ini, PT Welani Jaya Soroako sebagai salahsatu kontraktor pendukung PT Vale pun juga merasakan beberapa kendala.
Untuk diketahui, PT.Welani Jaya bergerak sebagai instansi yang memenuhi kebutuhan jasa kontraktor umum, serta pemasok untuk PT.Vale, dimana Perusahaan ini fokus pada peningkatan dalam pengadaan barang dan jasa, kontruksi, dan pemasok tenaga untuk mencapai kualitas dan mengembangkan hubungan baik dilapangan dengan para pelanggan, dan pemberdayaan karyawan lokal.
Namun imbas dengan adanya pandemi secara global saat ini, PT. Welani Jaya terkendala dalam proses pengadaan barang (sepatu safety) sebagai salah satu perlengkapan kerja bagi karyawan diwilayah kerja PT Vale, dimana sebelumnya pengiriman yang dilakukan hingga 3 kali dalam sebulan, akibat pandemi covid kini berkurang hingga menjadi sekali pengiriman dalam sebulan. bahkan dalam kurun sebulan terkadang samasekali tidak ada pengiriman.
Dampak pandemi wabah ini berimbas pada berkurangnya bahan baku produksi Sepatu yang harus di import dari luar Indonesia sementara permintaan pasar tetap sama tetapi produksi barang berkurang.
Menyiasati masalah tersebut ditengah pandemi ini, PT. Welani tertantang untuk mengambil langkah dengan mencari pilihan material sejenis untuk diberikan barang pengganti (optional) namun tetap berkomitmen dengan menjaga kualitas dengan tidak menyodorkan barang imitasi atau KW.
Selain itu, atas kendala yang terjadi akibat pandemi ini telah menjelaskan kepada pihak PT. Vale Indonesia dan beberapa kontraktor atas apa yang telah terjadi merupakan hal yang tidak dapat diprediksi, dalam hal ini dengan adanya Covid-19 merupakan keadaan yang tidak dapat diprediksi yang didalam kontrak kerja masuk didalam kategori “Force Major”.
Tinggalkan Balasan