Gempa Bumi 7,2 Magnitudo “Mengguncang” Luwu Timur: Simulasi Penanggulangan Bencana Dilaksanakan
BERITALUTIM.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur menggunakan gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo sebagai skenario utama saat menggelar simulasi penanggulangan bencana. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Soekarno Hatta, Malili, pada Rabu (08/05/2024).
Simulasi yang diselenggarakan oleh Pokja IV TP PKK Luwu Timur bekerja sama dengan BPBD Luwu Timur melibatkan 300 peserta, termasuk anggota TNI/Polri, Tagana, Basarnas, TP PKK Kabupaten, Tim PSC Dinas Kesehatan, TP PKK Kecamatan, TP PKK Desa/Kelurahan, siswa sekolah dasar, serta narasumber/fasilitator pendamping simulasi BPBD Provinsi.
Kegiatan ini bertujuan sebagai langkah awal untuk meningkatkan peran perempuan dalam upaya penanggulangan bencana. Perempuan, dalam peran sebagai ibu, istri, dan anggota keluarga lainnya, memiliki peran vital dalam evakuasi keluarga, pemberian peralatan medis, serta membangun komunikasi saat terjadi bencana.
Ketua TP PKK Luwu Timur, Hj. Sufriaty, menyatakan bahwa simulasi ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat serta TP PKK di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa dalam menyelamatkan diri dan orang lain saat terjadi bencana.
“Saya berharap simulasi ini dapat membangun kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman bencana, melalui partisipasi pemerintah, TP PKK, masyarakat, dan dunia usaha,” ujar Hj. Sufriaty.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Luwu Timur, H. Bahri Suli, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, terutama kepada TP PKK Luwu Timur yang telah melakukan persiapan dengan baik.
“Ikhtiar yang kita lakukan hari ini adalah sebagai persiapan menghadapi potensi bencana di Kabupaten Luwu Timur. Kita tidak pernah tahu kapan bencana akan terjadi, oleh karena itu persiapan yang matang sangatlah penting,” ungkapnya.
Kegiatan simulasi dimulai dengan suasana santai, namun tiba-tiba terjadi gempa bumi yang membuat masyarakat dan siswa sekolah panik. Para relawan dari TNI/Polri, Satpol PP, Damkar, dan Basarnas segera datang untuk menyelamatkan warga dan siswa, mengarahkan mereka ke tempat aman atau posko siaga bencana yang telah disiapkan.
Tinggalkan Balasan