BERITALUTIM.COM – Roadshow kebudayaan yang diadakan di Kecamatan Wotu mendapat perhatian khusus dari empat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur.
Kehadiran empat anggota dewan tersebut menandakan pentingnya kegiatan kebudayaan di Wotu dan upaya mereka dalam melestarikan warisan budaya daerah.
Keempat anggota dewan yang hadir aktif dalam kegiatan tersebut adalah Sarkawi A Hamid, Badawi Alwi, Alfian Alwi, dan Wahidin Wahid. Dengan penuh semangat, mereka mengenakan busana adat khas daerah dan bergabung dengan para sesepuh adat di Wotu. Menariknya, dari keempat anggota dewan ini, hanya Wahidin Wahid yang terlibat langsung dalam prosesi pemberian gelar adat dari Kemacoaan adat 17 Wotu Ale Luwu.
Wahidin Wahid juga berperan sebagai penjaga keamanan bagi para tamu undangan, termasuk pembesar dari Kemacoaan adat. Saat momen penganugerahan gelar adat kepada Bupati Luwu Timur, Wahidin dengan tangguh mengawal Bupati dalam proses tersebut.
Wahidin Wahid dalam pernyataannya menyampaikan bahwa roadshow kebudayaan di Kecamatan Wotu bukanlah semata acara seremonial. Ia menekankan bahwa pertunjukan budaya yang ditampilkan memiliki dimensi edukatif, terutama bagi generasi muda saat ini.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada generasi Luwu Timur akan identitas budaya mereka. Lebih lanjut, ia mengakui bahwa dalam era teknologi yang semakin dominan, penting bagi generasi muda untuk tetap menghargai dan melestarikan budaya serta kearifan lokal.
“Saya berada di acara ini sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam pelestarian budaya. Lebih dari itu, terutama bagi generasi muda di Wotu, mereka akan memahami betapa kaya dan beragamnya budaya di daerah ini, dan hal ini harus dijaga dengan sungguh-sungguh,” tutup Wahidin Wahid dengan antusiasme.
Kehadiran dan partisipasi empat anggota DPRD Luwu Timur dalam roadshow kebudayaan di Kecamatan Wotu memberikan sinyal kuat bahwa pelestarian budaya lokal adalah prioritas yang tidak dapat diabaikan. Dukungan mereka dalam upaya melestarikan identitas budaya di tengah tantangan perkembangan teknologi adalah langkah yang penting dalam membangun kesadaran dan cinta akan warisan nenek moyang.
